Tsunami Aceh Ciptaan Amerika

Gempa dahsyat disertai gelombang Tsunami yang melanda Aceh telah memakan banyak korban jiwa. Masih sangat nampak dipelupuk mata kita bagaimana bencana dahsyat ini membunuh rakyat Aceh yang sedang santai di hari Minggu pagi. Tapi, tahukah kita kalau sebenarnya gelombang Tsunami ini disinyalir adalah gelombang buatan yang berasal dari bom bawah laut yang besar.

Presiden Persaudaraan Muslim Indonesia (PPMI) DR. Eggy Sudjana, SH pernah menyampaikan analis ini bahwa Tsunami Aceh bukanlah Tsunami sungguhan. Ini adalah ledakan Termonuklir bawah laut. Analisis ini dikuatkan oleh ahli Nuklir Australia Joe Vialls yang menyatakan bahwa kapal induk USS Abraham Lincoln yang masuk perairan Indonesia beberapa waktu sebelum tragedi maut ini berada dibalik tragedi ini.

Bukti-bukti dari beberapa analisis DR Eggy antara lain

1. Amerika mengeluarkan Travell Warning (larangan berkunjung) ke Indonesia bagi warganya beberapa hari sebelum kejadian.
2. CNN (TV berita Amerika) menyatakan bahwa pusat gempa berada di Pulau We. Padahal pusat gempa berada di pulau Nias dengan kekuatan hanya 5.4 Skala Richter yang tidak mungkin menimbulkan Tsunami sedahsyat itu.
3. Perusahaan Exxon Mobil (milik Amerika) yang berlokasi disekitar Aceh luput dari bencana ini.
4. Beberapa saat setelah kejadian, seluruh personil USS Abraham Lincoln yang berjumlah 16.500 orang diterjunkan ke sumber gempa. di sinyalir mengamankan lokasi paska ledakan bom. Sedangkan tak satupun pasukan Indonesia yang diterjunkan.
5. India adalah negara yang lebih dulu sigap mengantisipasi gelombang Tsunami Aceh karena alat pencatat gempa mereka mengetahui adanya gerakan gelombang dari Tsunami Palsu mengarah ke negaranya. Alat mereka mampu mendeteksi mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan.
6. Menurut Joe Vialls (ahli nuklir Australia) bahwa tinggi gelombang Tsunami tidak pernah terjadi sedahsyat Tsunami Aceh. Kecuali adanya sebuah dorongan kuat (ledakan) dalam Air di kedalaman tertentu.
7. Tsunami tidak pernah memunculkan percikan api. sedangkan Tsunami Aceh ditemukan beberapa korban terbakar dan berlumur minyak oli yang kemungkinan besar berasal dari dampak ledakan.

Sebenarnya apa tujuan mereka jika analisis ini benar-benar adalah perbuatan mereka?

DR. Eggy menganalisis bahwa, Aceh adalah pintu keluar masuknya perdagangan dunia. Mereka tentunya ingin Aceh menjadi pangkalan militer serta pangkalan bisnis mereka. Sudah bukan rahasia lagi bahwa mereka banyak berbuat demikian di semua negara yang memiliki area strategis perdagangan dunia.

Percaya tidak atas tulisan ini, saya serahkan kepada pembaca.

sumber: lakalaka.blogspot